Senin, 17 September 2012

I Love Jesus

Bentuk-bentuk Salib

Dalam Kristianitas, terdapat lebih dari satu bentuk salib yang memiliki keunikannya tersendiri. Beberapa bentuk salib berkaitan langsung dengan Tuhan Yesus Kristus, sementara yang lainnya berkaitan dengan sejumlah Para Kudus dan lain-lain. Berikut ini daftar beberapa bentuk salib yang umum kita temui.
1. Salib Latin
Salib Latin atau Crux Immissa. Adalah bentuk Salib Kristus yang paling umum dan dipercayai sebagai bentuk Salib yang sesungguhnya tempat Yesus wafat.

2. Salib Tau
Salib Tau atau Crux Commissa. Adalah salib berbentuk T sebagaimana yang disebutkan dalam Perjanjian Lama dan dilihat sebagai pre-figur (gambaran awal) dari Salib Kristus. Yeh 9:4 Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T (Tau) pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."
3. Salib Bizantium
Salib bentuk ini digunakan terutama oleh Gereja Katolik Timur dan Ortodoks Timur. Palang melintang di bagian atas untuk tulisan INRI (Iesus Nazareus Rex Iudaeorum), sedangkan palang melintang paling bawah untuk menggambarkan pijakan kaki Tuhan Yesus.
4. Salib Slavonik
Salib bentuk ini digunakan terutama oleh Gereja Katolik Timur dengan tradisi Slav dan Ortodoks Rusia. Salib ini sebenarnya adalah Salib Bizantium namun dengan pijakan kaki berada dalam posisi diagonal. Palang miring ini merepresentasikan hal-hal berikut: 1). Sisi palang yang lebih rendah melambangkan nasib orang-orang berdosa sementara sisi palang yang lebih tinggi melambangkan surga. 2). Sisi yang lebih rendah merepresentasikan penyamun yang tidak bertobat (Gestas), sedangkan di sisi yang menaik merepresentasikan penyamun yang bertobat (St. Dismas) dan akan bersama dengan Kristus di Firdaus.
5. Salib Yunani
Salib Yunani (Greek Cross) adalah salah satu representasi artistik yang umum dari Salib. Salib bentuk ini (seperti angka tambah + ) dan Tau mudah untuk disamarkan, dan membantu para pengikut Kristus pada era Gereja perdana yang teraniaya untuk menyamarkan identitasnya.
6. Salib Yerusalem
Disebut juga Salib Tentara Salib (Crusaders Cross). Salib ini tersusun dari 5 buah Salib Yunani, satu buah salib besar dan 4 lainnya salib kecil, yang menyimbolkan: a). 5 luka Kristus  b). 4 salib kecil merepresentasikan 4 kitab Injil dan 4 penjuru bumi dan salib besar merepresentasikan Yesus Kristus sendiri. Salib ini adalah simbol umum yang digunakan selama perang melawan agresi Islam.
7. Salib San Damiano
Salib San Damiano dibuat oleh seorang seniman Umbrian dan ditempatkan di kapel San Damiano di Assisi, Italia. Di hadapan salib inilah, St. Fransiskus dari Assisi bertobat dan dipanggil oleh Tuhan Yesus untuk memperbaiki Gereja-Nya. Salib San Damiano kemudian dibawa oleh Suster-suster Klaris ke San Giorgio pada tahun 1257 dan sekarang berada di Kapel San Giorgio di Basilika St. Klara dari Assisi.
8. Salib Malta
Salib Malta diasosiasikan dengan Ksatria-ksatria St. Yohanes (juga dikenal sebagai Ksatria Hospitaller St. Yohanes dari Yerusalem atau simpelnya, Ksatria dari Malta). 8 titik/poin pada Salib ini menyimbolkan 8 Sabda Bahagia. Ordo St. Yohanes ini menjalankan usaha penginapan dan rumah sakit bagi para peziarah Kristen ke Yerusalem tapi kemudian terpaksa terjun bertempur selama perang melawan agresi Islam.
9. Salib Kalvari
Salib Kalvari memiliki tiga tangga yang menggambarkan tiga kebajikan teologis: Iman, Harapan dan Kasih.
10. Salib Penginjil (Salib Evangelis)
Salib ini memiliki empat tangga di bagian bawah yang merepresentasikan empat Kitab Injil; Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
11. Salib St. Petrus (Salib Terbalik)
Karena Petrus ketika dimartir memilih untuk disalibkan secara terbalik, maka Salib Latin dalam posisi terbalik menjadi simbol St. Petrus, dan dengan demikian pula menjadi salah satu simbol Kepausan. Sayangnya, Salib St. Petrus ini diadopsi oleh para Satanist sebagai simbol mereka dengan tujuan untuk mengambil posisi yang berseberangan dengan Kekristenan. Berbagai situs anti-Katolik seringkali menuduh Paus memuja setan karena menggunakan Salib St. Petrus ini.
12. Salib St. Andreas (Salib X)
Salib ini merepresentasikan St. Andreas, saudara St. Petrus, yang disalibkan dengan salib berbentuk X ini.
13. Salib Keltik (Celtic Cross)
Salib Latin dengan sebuah batu di tengahnya menggambarkan keadaan alam Irlandia dan Skotlandia dan Penginjilan (Evangelisasi) daerah-daerah ini.
Pax et Bonum

Source : http://www.indonesianpapist.com/2012/09/bentuk-bentuk-salib.html#.UFdKLmCa70M

SHARING HARI INI: APA KESAN ANDA MELIHAT MEREKA?

Jangan pernah berpikir bagi keluarga Katolik yang ingin mengakhiri perkawinan mereka.. Mampukah kita setia seperti mereka?

--Deo Gratias--


Foto: SHARING HARI INI: APA KESAN ANDA MELIHAT MEREKA? 
Jangan pernah berpikir bagi keluarga Katolik yang ingin mengakhiri perkawinan mereka.. Mampukah kita setia seperti mereka? 

--Deo Gratias-- 

source : http://www.facebook.com/gerejakatolik

Doa Makan Tradisional

Banyak orang Katolik merasa tak pandai merangkai kata bikin doa yang bagus (dan juga benar secara teologis!). Saya termasuk salah satunya. Itu sebabnya saya lebih suka pakai rumusan doa resmi atau rumusan doa tradisional yang sudah puluhan, bahkan ratusan tahun dipakai Gereja Katolik universal.

Berikut ini adalah doa makan tradisional, yang dipakai Gereja Katolik dari ujung utara Amerika sampai ujung selatan Afrika; dari Istana Kepausan di Vatikan sampai ke biara-biara kuno di Eropa dan rumah-rumah umat awam. Doa-doa ini saya kutip dan terjemahkan dari buku Preces Selectae (Doa-Doa Terpilih) terbitan Vatikan. Aslinya dalam Bahasa Latin saya sertakan juga di bawah, buat yang mau belajar. Versi Bahasa Inggrisnya banyak kok bertebaran di internet, kalau mau boleh coba di-Google. Oh ya, kata-kata yang bercetak miring adalah aklamasi atau jawaban umat, bila ada; kata-kata yang tidak bercetak miring cukup diucapkan oleh pemimpin doa saja.

SEBELUM MAKAN

Berkatilah, Ya Tuhan, kami dan pemberian-pemberian-Mu ini,
yang akan kami sambut dari kelimpahan-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. (Amin.)

Sebelum makan siang:
Semoga Raja kemuliaan kekal menjadikan kita peserta perjamuan surgawi. (Amin.)

Sebelum makan malam:
Semoga Raja kemuliaan kekal membimbing kita ke perjamuan hidup abadi. (Amin.)

ANTE MENSAM (=SEBELUM MAKAN)

Bénedic, Dómine, nos, et haec tua dona,
quae de tua largitáte sumus sumptúri.
Per Christum Dóminum nostrum. (Amen.)

Ante prandium:
Mensae caeléstis partícipes fáciat nos Rex aetérnae glóriae. (Amen.)

Ante cenam:
Ad cenam vitae aetérnae perdúcat nos Rex aetérnae glóriae. (Amen.)

SESUDAH MAKAN

Kami mengucap syukur kepada-Mu, Allah Yang Mahakuasa,
atas segala anugerah-Mu:
Engkau yang hidup dan meraja sepanjang segala abad. (Amin.)

Semoga Allah memberi kita damai-Nya.
Dan hidup kekal. (Amin.)

POST MENSAM (=SESUDAH MAKAN)

Agimus tibi grátias, Omnípotens Deus,
pro univérsis benefíciis tuis:
Qui vivis et regnas in sáecula saeculórum. (Amen.)

Deus det nobis suam pacem.
Et vitam aetérnam. (Amen.)

source : http://tradisikatolik.blogspot.com/2012/09/doa-makan-tradisional.html